Rabu, 28 September 2011

Individu keluarga dan masyarakat

Individu adalah unit terkecil dalam semua perkumpulan. Keluarga dan masyarakat dibentuk dari kumpulan individu. Dibilang keluarga jika mereka punya hubungan darah atau punya bukti tanda keluarga. Dibilang masyarakat jika mereka tinggal di lingkungan yang sama.

Individu tidak bisa hidup sendiri. Karena itu individu berkumpul supaya bisa bertahan hidup. Jika kalian pernah menonton chanel discovery chanel, anda bisa lihat bahwa manusia jaman dulu membentuk kelompok kecil dalam kehidupan nomaden mereka (meskipun teori ini belum bisa dipastikan karena belum ada yang bisa membuat mesin waktu untuk pergi ke masa lalu untuk melihat kejadian sebenarnya). Kalau dilihat dari segi pandang Nabi Adam kemunculan individu dan keluarga hampir berbarengan. Karena Nabi adam dan Hawa langsung timbul begitu saja tanpa mesti melalui proses. Tetap teori mana yang tepat kita tidak tahu, kita hanya bisa percaya.

Kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin kompleks membuat individu mengumpulkan individu yang lain dan yang memiliki tujuan bersama untuk membuat masyarakat yang memiliki tujuan yang sama agar tujuannya lebih mudah tercapai atau hanya sekedar untuk bertukar pikiran dan bercakap cakap saja. Inilah yang disebut komunitas, perkumpulan atau juga bisa dibilang group.

Dalam bermasyarakat satu individu jugalah sangat penting. Karena ada pepatah Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Itu memandakan meskipun kehilangan 1 dari seribu orang terlihat kecil tetap akan ada dampaknya. Karena masyarakat memiiki hubungan erat dengan individu. Kondisi masyarakat juga sangat menetukan karakteristik individu, karena itu sangatlah penting untuk individu mencari akan tempat yang sesuai dengan jati dirinya


Opini Penulis:
Kehidupan mulai dari individu, semua yang kita lakukan aka berbalik kepada kita sendiri. Menurut saya seorang individu harus tahu kemana ia pergi. Jangan sampai salah jalan. Karena akan merugikan dirinya sendiri. Dan individu juga harus bisa menempatkan diri di masyarakat yang tepat untuk dirinya.


referensi: http://cintaindonesia.webnode.com/news/individu-keluarga-dan-masyarakat/
                http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Saya akan mulai post pertama saya dengan membahas penduduk masyarakat dan kebudayaan Jepang. Jepang bukanlah negeri yang asing buat kita (orang indonesia) sekarang. Banyak kebudayaan kebudayaan Jepang masuk ke Indonesia, seperti anime (kartun jepang), manga (komik Jepang), atau mungkin gaya fashion harajukunya. Tapi sekarang kita hanya membahas tentang topik yang ada di atas saja.

Kita mulai dengan kaizen.


Kaizen adalah budaya Jepang yang diciptakan penduduk Jepang yang berarti terus menerus, jadi penduduk dan masyarakat Jepang tidak akan tinggal diam meski pekerjaannya sudah memuaskan. Mereka akan mencoba untuk membuat hasil pekerjaan mereka lebih baik lagi.

kaizen diterapkan dengan 2 cara:

Pertama: dengan cara membuat cara kerja yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan seperti, itu kita bisa kerja lebih cekatan (bukan kerja lebih berat)




Untuk mendapatkan cara kerja yang baik pemimpin perkumpulan mencari sumber masalah lalu meminta ide kepada anak buahnya untuk mendapatkan solusinya.

kedua: dengan memilih gagasan yang bisa dilaksanakan lalu mengerjakannya. Dan sabar dalam menunggu hasilnya

Tahukah Anda, perusahaan otomotif raksasa, Toyota, menerima 2 juta ide per tahun, dari para karyawannya! Sebanyak 80% berhasil dilaksanakan. Ternyata, satu perbaikan kecil dapat menghasilkan akibat yang besar! Waktu dan uang dapat dihemat. Para karyawan pun semakin bersemangat kerja, karena mereka melihat ide-ide mereka diterima dan dilaksanakan oleh perusahaan.

Budaya kaizen yang baik selalu memikirkan penduduk dan masyarakat yang ikut bergabung di dalamnya. Karena sebesar apa pun perusahaan kalau tidak ada karyawannya, mana mungkin bisa jalan.

Opini penulis:

Baik sekali rasanya kalau Indonesia bisa meniru hal seperti ini, persepsi yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin bisa dihilangkan. Mungkin penduduk masyarakat dan kebudayaan Indonesia bisa lebih maju di luar sana. Mungkin penduduk Indonesia bukan cuma jadi TKI dan cuman jadi sasaran empuk untuk diambilin kebuyaan dan hasil alamnya juga. penulis juga berpendapat bisa saja Indoesia lebih maju kalau koruptor dan pemerintah lebih tau diri

referensi: http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/2960/Kaizen/