Rabu, 30 November 2011

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Perdesaan


Masyarakat

Perkataan society berasal dari bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang berarti "teman", maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.


Masyarakat Kota
Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian “kota”, terletak pada sifat dan ciri kehidupan yang berbeda dengan masyarakat modern.

Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :

  1. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
  3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
  5. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
  6. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
  7. Masyarakat Desa dan Kota

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:



Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja .

Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri-ciri tersebut antara lain :

  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan social
  5. Stratifiksi social
  6. Mobilitas social
  7. Pola interaksi social
  8. Solidaritas social
  9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.

 Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.

Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:

  1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam;
  2. Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan;
  3. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi;
  4. ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :

a) Urbanisasi dan Urbanisme

Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).
b) Sebab-sebab Urbanisasi

  1. Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
  2. Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
  1. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
  2. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
  3. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
  4. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
  5. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pula factor antara lain :

  1. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
  2. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industry
  3. Kerajinan.
  4. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
  5. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
  6. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
sumber :http://forum.detik.com/perang-tanding-antara-masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan-t253349.html


 

Pelapiasan Sosial dan Kesamaan Derajat

Di kutip dari wikipedia

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
 


Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.

1. Ukuran kekayaan

barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.

2. Ukuran kekuasaan dan wewenang

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan

3. Ukuran kehormatan

Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

4. Ukuran ilmu pengetahuan

Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan


- Penyebab Pelapisan Sosial
Setiap masyarakat yang telah atau sedang menjalani masa transisi akan menunjukan pola perkembangan yang dipengaruhi oleh gejala – gejala dan masalah khusus, berkenaan dengan situasi geografis, ekonomis dan politis. Salah satu diantaranya adalah terjadinya pergolakan dan perubahan struktur masyarakat yang menyangkut perubahan kedudukan golongan – golongan social yang mempunyai peranan dan kekuasaan dalam menentukan arah dari gerak
Pelapisan social ada dalam masyarakat bukan saja karena ada perbedaan, tetapi karena kemampuan manusia menilai perbedaan itu dengan menerapkan criteria. Artinya menganggap sesuatu  ada yang dihargai – maka sesuatu itu (dihargai ) menjadi bibit yang menumbuhkan adanya system – system berlapis pada masyarakat.sesuatu yang di hargai dapat berupa uang, atau benda – benda bernilai ekonomis, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesolehan dalam agama, atau keturunan keluarga yang terhormat.



- Sifat – Sistem Pelapisan Sosial


  • Tertutup
Sifat system pelapisan social yang tertutup tidak memungkinkan pindahnya orang seorang dan suatu lapisan ke lapisan yang lain, baik bergerak pindahnya keatas maupun ke bawah. Keanggotaan dari suatu lapisan tertutup, diperoleh melalui kelahiran. System tertutup dapat dilihat pada masyarakat yang berkasta, dalam suatu masyarakat yang system berlapis- lapisan ditentukan oleh perbedaan rasial.
  • Terbuka
Setiap anggota mempunyai kesempatan buat berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan social atau kalau tidak beruntung, dapat jatuh kelapisan bawah.


Kesamaan Derajat
Dalam Hidup bernegara tidak ada nya dibedakan mana penjabat dan rakyat dimata hukum.Kesamaan derajat dalam istilah dibidang Kewarganegaraan adalah sama dalam arti tidak membedakan atau mengistimewahkan seseorang. Kesamaan derajat tidak dilihat dari orang itu memliki harta berlimpah atau tidak,karena di mata Tuhan semua sama saja,hanya dibedakan dengan kesempatan dan takdir dari masing-masing orang.
Hendaklah kita saling membantu sebagai mahluk yang diciptakan menjadi mahluk sosial.Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,setiap manusia sama semua derajatnya.
Mungkin banyak saat ini sikap saling memilih,oleh karena itu negara ini tidak berkembang,kini saatnya bukannya saling mendiskriminasi,tetapi saling melihat diri sikap dan perilaku kita.



sumber : http://rezky99.wordpress.com/2010/11/06/kesamaan-derajat/
               wikipedia.org
               mediastyle.wordpress.com/makalah-pelapisan-sosial-stratifikasi/

Senin, 17 Oktober 2011

Warga Negara

Dari judul di atas sudah jelaa bahwa warga negara adalah penduduk yang bertempat tinggal di negara tersebut. Tapi jika dilihat dari UU.RI No.12 Tahun 2006pasal 4 dan 5 tentang warga negara, warga negara meliputi: 
a.      Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundangundangan dan/atau berdasarkan perjanjian Pemerintah Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang-Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia;
b.      Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia;
c.     Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing;
d.     Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asing dan ibu Warga Negara Indonesia;
e.       Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut;
f.      Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya Warga Negara Indonesia;
g.      Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu Warga Negara Indonesia;
h.      Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara asing yang diakui oleh seorang ayah Warga Negara Indonesia sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan belas) tahun atan belum kawin;
i.       Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
j.       Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui;
k.     Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
l.      Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu Warga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
m.   Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
n.      Anak Warga Negara Indonesia yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
o.     Anak Warga Negara Indonesia yang belum berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sahsebagai anak oleh warga negara asing berdasarkan penetapan pengadilan tetap diakui sebagai Warga Negara Indonesia.
Hak dan Kewajiban Warga Negara
karena kita bertempat tinggal di Indonesia jadi kita contohkan hak dan kewajiban warga negara di Indonesia saja.
A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia

  1.       Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
  2.       Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
  3.       Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
  4.       Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
  5.       Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
  6.       Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh
  7.       Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
  1.    Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
  2.     Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
  3.     Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
  4.      Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
  5.        Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.

 warga negara Indonesia berbeda dengan warga negara dari negara lain. Karena saya suka jepang kita ambil contoh negara jepang saja. Indonesia memiliki warga negara yang kurang kesadaran diri. Dibangding negara Jepang yang sudah memiliki kesadaran tinggi. Kota di sana sangatlah bersih, tidak seperti di sini. Karena warga negara di sana sudah sangatlah tinggi kesadaran dirinya. Negara Jepang juga terkenal dengan warga negaranya yang sangat suka berkerja. Kita bisa lihat di Jepang meskipun hari sabtu atau minggu masih ada orang yang berjalan kesana kemari dengan baju kantornya. Tidak seperti di Indonesia yang malas melakukan tugasnya. Tapi meskipun begitu Jepang juga bukan negara sempurna. Mereka memiliki kekurangan juga. Contohnya budaya kalau setiap perempuan yang umurnya sudah menginjak 17 tahun jika masih perawan akan dikucilkan, tidak seperti di Indonesia jika kita sudah tidak perawan sebelum menikah, kitalah yang akan dikucilkan. Mungkin itulah sisi bagus dari Indonesia.

Opini Penulis: Warga negara tergantung dari pemerintahnya juga. Masyarakat tidak akan sadar jika pemerintahnya tidak kunjung sadar juga. Karena itulah butuh kesenimnungan antara pemerintah dan juga warga negaranya. Dan tidak lupa juga, pemerintah dan warga negara harus bisa menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Jika ingin negaranya makmur

Referensi: http://erieltala.blogspot.com/2011/03/siapa-warga-negara.html 
                 http://joe-proudly-present.blogspot.com/2011/04/hak-dan-kewajiban-warga-negara-serta.html

Minggu, 16 Oktober 2011

PEMUDA DAN SOSIALISASI

            Pemuda adalah orang yang masih muda tentunya. Di indonesia kisaran umur pemuda ialah antara umur normal murid SMP sampai ia lulus perguruan tinggi. Jadi sekitar umur 12  sampai 21 tahun. Pemuda selalu dikatakan inti dari kesuksesan bangsa, padahal orang tua juga bisa menjadi aset bangsa yang berharga. Masa yang dialami pemuda adalah masa yang paling berpengaruh untuk sikap dan mental mereka. Jika pas waktu muda mereka dibimbing dengan benar Insya Allah di waktu tua mereka akan berakhlak.
          
              Tapi banyak hal yang menghalangi pemuda. Karena pemuda selalu menjadi objek kejahatan. Rokok, narkoba, broken home atau masalah dengan teman. Di sinilah di man pemuda akan diberi berbagai macam ujian hidup. Kebanyak dari remaja gagal dalam ujian hidup dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang hidup dan kurangnya relasi yang bisa diandalkan. Jika kita salah bergaul, maka kita pintar pintar memilih teman dan berani untuk menolak ajakan yang buruk dari teman kita.

Sosialisasi

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah
    Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
    Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
    Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja
    Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.



Pemuda yang memiliki fasilitas sosial yang baik akan melewati masa mudanya dengan baik pula. Karena itu sosialisasi sangatlah penting untuk para pemuda. Pemuda baiknya ikut kelompok yang kemungkinan besar isi dari kelompok itu adalah orang yang baik, seperti ROHIS atau tempat yang kita percaya itu adalah tempat yang baik. Itu supaya kita tidak salah dalam bersosialisasi.

Pemuda selalu mencari kebahagian dalam hidupnya. Karena itu jika mereka merasa hidup mereka membosankan mereka akan mencari kebahagian lain meskipun caranya agak tidak benar. Seperti menjahili teman dengan berlebihan, ribut di kelas untuk mendapat perhatian, atau berkumpul dengan kelompok yang tidak baik hanya karena terlihat menyenangkan

Di sinilah peran sosialisasi sangatlah penting. Orang yang terdekatnya harus membimbing dan menemaninya dalam mencari apa yang ia cari selama ini dan memperingatkan jika ia akan salah jalan. Jika pemuda itu salah memilih teman dekatnya itu maka ia akan mulai salah jalan dan menjadi liar.

PROSES SOSIALISASI.

Melalui proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :

1.       Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2.       Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
 
 
opini penulis
 
Selama pemuda di beri sosialisasi yang baik dia akan baik baik saja. Ini tergantung denga orang yang ada sekitarnya. Karena pemuda tidak bisa memilih keputasan sendiri maka ia harulah dibimbing oleh orang yang ia respect. 

Rabu, 28 September 2011

Individu keluarga dan masyarakat

Individu adalah unit terkecil dalam semua perkumpulan. Keluarga dan masyarakat dibentuk dari kumpulan individu. Dibilang keluarga jika mereka punya hubungan darah atau punya bukti tanda keluarga. Dibilang masyarakat jika mereka tinggal di lingkungan yang sama.

Individu tidak bisa hidup sendiri. Karena itu individu berkumpul supaya bisa bertahan hidup. Jika kalian pernah menonton chanel discovery chanel, anda bisa lihat bahwa manusia jaman dulu membentuk kelompok kecil dalam kehidupan nomaden mereka (meskipun teori ini belum bisa dipastikan karena belum ada yang bisa membuat mesin waktu untuk pergi ke masa lalu untuk melihat kejadian sebenarnya). Kalau dilihat dari segi pandang Nabi Adam kemunculan individu dan keluarga hampir berbarengan. Karena Nabi adam dan Hawa langsung timbul begitu saja tanpa mesti melalui proses. Tetap teori mana yang tepat kita tidak tahu, kita hanya bisa percaya.

Kebutuhan dan keinginan manusia yang semakin kompleks membuat individu mengumpulkan individu yang lain dan yang memiliki tujuan bersama untuk membuat masyarakat yang memiliki tujuan yang sama agar tujuannya lebih mudah tercapai atau hanya sekedar untuk bertukar pikiran dan bercakap cakap saja. Inilah yang disebut komunitas, perkumpulan atau juga bisa dibilang group.

Dalam bermasyarakat satu individu jugalah sangat penting. Karena ada pepatah Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Itu memandakan meskipun kehilangan 1 dari seribu orang terlihat kecil tetap akan ada dampaknya. Karena masyarakat memiiki hubungan erat dengan individu. Kondisi masyarakat juga sangat menetukan karakteristik individu, karena itu sangatlah penting untuk individu mencari akan tempat yang sesuai dengan jati dirinya


Opini Penulis:
Kehidupan mulai dari individu, semua yang kita lakukan aka berbalik kepada kita sendiri. Menurut saya seorang individu harus tahu kemana ia pergi. Jangan sampai salah jalan. Karena akan merugikan dirinya sendiri. Dan individu juga harus bisa menempatkan diri di masyarakat yang tepat untuk dirinya.


referensi: http://cintaindonesia.webnode.com/news/individu-keluarga-dan-masyarakat/
                http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan

Saya akan mulai post pertama saya dengan membahas penduduk masyarakat dan kebudayaan Jepang. Jepang bukanlah negeri yang asing buat kita (orang indonesia) sekarang. Banyak kebudayaan kebudayaan Jepang masuk ke Indonesia, seperti anime (kartun jepang), manga (komik Jepang), atau mungkin gaya fashion harajukunya. Tapi sekarang kita hanya membahas tentang topik yang ada di atas saja.

Kita mulai dengan kaizen.


Kaizen adalah budaya Jepang yang diciptakan penduduk Jepang yang berarti terus menerus, jadi penduduk dan masyarakat Jepang tidak akan tinggal diam meski pekerjaannya sudah memuaskan. Mereka akan mencoba untuk membuat hasil pekerjaan mereka lebih baik lagi.

kaizen diterapkan dengan 2 cara:

Pertama: dengan cara membuat cara kerja yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan seperti, itu kita bisa kerja lebih cekatan (bukan kerja lebih berat)




Untuk mendapatkan cara kerja yang baik pemimpin perkumpulan mencari sumber masalah lalu meminta ide kepada anak buahnya untuk mendapatkan solusinya.

kedua: dengan memilih gagasan yang bisa dilaksanakan lalu mengerjakannya. Dan sabar dalam menunggu hasilnya

Tahukah Anda, perusahaan otomotif raksasa, Toyota, menerima 2 juta ide per tahun, dari para karyawannya! Sebanyak 80% berhasil dilaksanakan. Ternyata, satu perbaikan kecil dapat menghasilkan akibat yang besar! Waktu dan uang dapat dihemat. Para karyawan pun semakin bersemangat kerja, karena mereka melihat ide-ide mereka diterima dan dilaksanakan oleh perusahaan.

Budaya kaizen yang baik selalu memikirkan penduduk dan masyarakat yang ikut bergabung di dalamnya. Karena sebesar apa pun perusahaan kalau tidak ada karyawannya, mana mungkin bisa jalan.

Opini penulis:

Baik sekali rasanya kalau Indonesia bisa meniru hal seperti ini, persepsi yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin bisa dihilangkan. Mungkin penduduk masyarakat dan kebudayaan Indonesia bisa lebih maju di luar sana. Mungkin penduduk Indonesia bukan cuma jadi TKI dan cuman jadi sasaran empuk untuk diambilin kebuyaan dan hasil alamnya juga. penulis juga berpendapat bisa saja Indoesia lebih maju kalau koruptor dan pemerintah lebih tau diri

referensi: http://www.andriewongso.com/artikel/aw_corner/2960/Kaizen/